Pendahuluan

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI.

Selasa, 14 Desember 2010

Cuplikan dari Istinbat

Kekerasan terhadap Perempuan dan Upaya Mengentaskannya 
“Sejak lama bangsa Arab tidak pernah mengakui hak-hak kaum perempuan. Ketika Islam datang dan menyebut nama mereka, aku baru sadar bahwa mereka (kaum perempuan) memiliki hak-haknya secara merdeka.” Umar bin Khaththab Radhiyallâhu ‘anhu


Lahirnya Islam di tanah Arab, dengan turunnya wahyu Ilahi yang bersamaan memuncaknya budaya Jahiliyah yang sarat diskriminasi dan marjinalisasi terhadap perempuan, telah membawa angin segar bagi wanita-wanita yang hidup di masa paceklik akan moralitas sosial. Sebab, saat itu, praktik kekerasan terhadap perempuan menjadi budaya yang tak dapat dielakkan. Pembunuhan terhadap anak kandung perempuan, penganiayaan, pelecehan dan hal-hal lain semacamnya menjadi bukti kelam bagi sejarah bangsa Arab.
Bukti sejarah era Jahiliyah tersebut tidak hanya terekam dalam kitab-kitab sejarah klasik maupun hasil penelitian modern. Penegasan sejarah itu juga dijelaskan secara gamblang dalam al-Qur’an: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS an Nahl [16]: 58-59) selanjutnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar